Editorial News Q-Ta

SELAMAT DATANG DI MEDIA KAMPUS BERGENGSI DI ACEH BARAT YANG INDEPENDEN DAN BERIMBANG.
UKM PERS NEWS Q-TA FISIP UNIVERSITAS TEUKU UMAR

Selasa, 10 Agustus 2010

Haruskah Ospek di Warnai Kekerasan?




Sabtu 7 Agustus 2010 hari kedua pengospekan mahasiswa Universitas Teuku Umar berlangusng di kampus UTU, jalan Alue Peunyareng (Alpen) desa Gunong Kleng, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat di warnai kekerasan.

Reporter News Qta mendapatkan sisi kekerasan yang terjadi di saat pelaksanaan ospek oleh mentor ospek. Berawal dari kesalahan yang di lakukan peserta ospek kemudian peserta di beri hukuman Pus Up di hadapan banyak peserta ospek yang saat itu peserta ospek sedang berbaris di lapangan olahraga pada kondisis cuaca panas terik. Ketika salah seorang reporter News Qta memberi saran ke salah seorang mentor yang berinisial M, Ia menjelaskan ke reporter News Qta alasanya agar peserta semangat dalam mengikuti kegiatan Ospek.

Haruskah Ospek di Warnai Kekerasan?
Selain penjemuran di terik matahari dan hukuman fisik (Pus Up)S ecara bersamaan di Universitas Teuku Umar, di fakultas Tehnik salah seorang peserta ospek cedera akibat pukulan dan tendangan yang di lakukan oleh mentornya. Akhirnya peserta yang cedera itu di larikan ke rumah sakit umum Meulaboh. Untuk sementara kasus ini akan di lanjutkan ke Polres Aceh Barat. Sementara itu juga beberapa peserta ospek juga ada yang kerasukan. Penyebanya belum di ketahui.

Menjadi pertanyaan ada apa dengan ospek 2010 ini?
haruskah ospek di warnai dengan kekerasan? sebenarnya apa yang ada di benak mentor atau penyelenggara Ospek? ataukah mentor-mentor menyimpan obsesi militeris. Dengan adanya Ospek bakat mereka tersalurkan. ataukah kegiatan ini menjadi ajang balas dendam yang sebelumnya pernah di lakukan ke mereka. yang jelasnya Ospek Mahasiswa Baru anggkatan 2010 UTU mengecewakan.

Perubahan Konseb.
Setelah kejadian ini untuk kedepanya haruslah ada perubahan konsep ospek yang tidak memakai embel-embel kekerasan. Mungkin konsep yang di lakukan adalah konsep pelatihan untuk peserta mahasiswa baru, dimana mahasiswa baru dilatih pemahamannya tentang manusia yang menyandang gelar mahasisiwa, Kepemimpinan, Perdamaian, Kebersamaan, pengabdian ke masyarakat, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dll dengan metode -metode yang baru tentunya minghilangkan yang berbau militer.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar