Ratusan Mahasiswa Universitas Teuku Umar, terdiri dari enam fakultas, (Tehnik, Perikanan, Pertanian, Kesehatan Masyarakat, Ekomomi, Sospol) berdemonstrasi di halaman kantor rektorat. Pada Kamis 17 Desember 2010 sekitar pukul 09:00 WIB.
Mahasiswa yang tergabung dalam aksi segera menutup area kampus dan memberhentikan aktifitas kampus. Setiap mahasiswa yang sedang belajar di ajak turut berpartisipasi untuk melakukan aksi. Jalan masuk dan keluarpun dengan cepat di tutup.
Aksi tersebut menuntut tiga hal yang sudah di agendakan, Pertama, mempercepat proses pelantikan rektor yang sudah dipilih bulan Agustus lalu. Kedua, pihak yayasan segera menyelesaikan status tanah yang tidak jelas kepemilikannya. Ketiga pihak rektorat menghapus dekan-dekan yang gak jelas status penjabatanya. Kemudian mahasiswa menambah tuntutan-tuntutanya mengenai KTM (Kartu Tanada Mahasiswa) yang belum juga di berikan kepada mahasiswa yang belum menerima, lalu pihak yang bersangkutan untuk memutuskan hubungan kerjasama dengan Bank Syariah Mandiri yang dinilai tidak ada kontribusinya kepada Universitas Teuku Umar, juga tidak di perbolehkan bagi dosen pengajar titel pendidikannya masih S1. Tuntuntan ini langusung dilontarkan dari kordinator-kordinator aksi dari tiap-tiap fakultas pada orasinya di halaman depan kantor rektorat Universitas Teuku Umar. Aksi demonstrasi mahasiswa kemudian di tanggapi baik oleh pihak rektorat dan pihak rektorat siap berdiskusi langsung kepada mahasiswa. Kemudian mahasiswa meminta kepada pihak rektorat untuk menghadirkan pihak yayasan agar hadir menemui mahasiswa untuk menjelaskan langsung tanggapanya mengenai tuntutan mahasiswanya. Sempat mengembirakan bagi mahasiswa ketika mendengar kabar dari pihak rektorat, pihak yayasan akan hadir dan mereka lagi dalam perjalanan menuju kampus. Tapi kabar itupun serasa basi bagi mahasiswa, karena pihak yayasan tidak kunjung datang. Dengan begitu mahasiswapun segera mengambil tindakan kunjungan untuk menemui pihak yayasan ke kantor Bupati Aceh Barat.
Mahasiswa kemudia melakukan konvoi dengan memakai sepeda motor berangkat dari kampus menuju kantor Bupati sekitar pukul 11:30 WIB. Iringan-iringan terkoordinir dengan baik tidak terjadi apapun pada mahasiswa atau pun pengguna jalan yang lain.
Kedatangan mahasiswa di kantor bupati Aceh Barat di sambut oleh puluhan aparat keamanan (Polri, Pamong Praja, WH ). Mahasiswa kemudian meminta pada pihak keamanan untuk memberitahukan kepada pihak yayasan segera hadir menemui mahasiswa. Pihak keamanan tidak merugris permintaan mahasiswa. malah seorang pihak keamanan dari satuan Polri beradu mulut kepada mahasiswa. Dengan cepat salah seorang kordinator aksi memerintahkan kepada mahasiswa lainya untuk tidak melayani pihak keamanan tersebut. Aksi mahasiswa kemudian dilanjutkan dengan penggedongan pocong palsu. Pocong itu diserahkan kepada pihak yayasan. Sebagai tanda kematian pada Universitas Teuku Umar jika mahsiswa tidak segera mendesak. Aksi mahasiswapun berakhir setelah pihak yayasan menandatangani perjanjian. Salah satu isi penanda tangan tersebut adalah segera melakukan pelantikan rektor baru pada hari Senin 20 Desember 2010 mendatang. (Ar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar